Tes pendengaran perlu dilakukan bagi bayi baru lahir untuk memastikan bahwa pendengarannya berfungsi dengan baik. Sistem pendengaran yang terganggu nantinya akan berpengaruh pada kehidupan anak, seperti gangguan pada belajar. Berikut adalah ulasan selengkapnya mengenai pentingnya tes pendengaran pada bayi baru lahir.
Jenis Tes Pendengaran Pada Bayi
Terdapat dua jenis tes utama yang dilakukan untuk bayi yang baru lahir, yaitu sebagai berikut:
-
Otoacoustic Emissions (OAE)
Jenis tes pendengaran yang pertama bagi bayi baru lahir adalah otoacoustic emissions (OAE). Caranya adalah dengan memasukkan probe ke bagian luar telinga bayi Anda yang akan menghantarkan suara klik.
Ketika telinga bayi Anda menerima suara, koklea akan menghasilkan gema. Alat tes pendengaran ini kemudian dapat respons dari gema ini. Hanya dibutuhkan beberapa menit untuk tes otoacoustic emissions. Bahkan, bisa dilakukan ketika bayi Anda tertidur pulas.
-
Auditory Brainstem Response (ABR)
Cara tes pendengaran bayi baru lahir yang kedua adalah dengan auditory brainstem response (ABR). Tes ini memberi tahu bagaimana telinga bagian dalam atau koklea dan otak bekerja untuk pendengaran.
Tes auditory brainstem response ini tidak hanya bermanfaat untuk bayi baru lahir saja, namun juga dapat digunakan oleh orang dewasa yang mengalami gejala gangguan pendengaran di otak.
Baca Juga: Inilah Cara Mengatasi Telinga Sakit Setelah Berenang
Waktu yang Tepat untuk Tes Pendengaran
Jika Anda melahirkan buah hati Anda di rumah sakit, kemungkinan besar Anda akan ditawari tes pendengaran sebelum Anda meninggalkan rumah sakit. Selain dari rumah sakit, Anda bisa mendapatkan layanan tes pendengaran ini dari profesional kesehatan dalam waktu beberapa minggu pertama. Idealnya, tes pendengaran untuk bayi baru lahir dilakukan dalam waktu 4 sampai dengan 5 minggu pertama, namun juga dapat dilakukan pada usia hingga 3 bulan.
Hasil dari Tes Pendengaran
Jika skrining pendengaran menunjukkan respons yang jelas dari kedua telinga bayi Anda, bayi Anda tidak mengalami gangguan pendengaran. Beberapa bayi perlu untuk melakukan tes ulang untuk mendapatkan hasil tes yang akurat. Jika bayi Anda gagal dalam tes pendengaran pertama, Anda dapat mengulanginya lagi dalam beberapa minggu.
Hasil dari skrining pendengaran ini dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu sebagai berikut:
- Cairan yang berada dalam saluran telinga bayi
- Cairan yang terdapat pada telinga tengah
- Area tempat tes pendengaran yang terlalu berisik
Jika bayi Anda tidak lulus tes pendengaran yang kedua, bayi Anda akan dirujuk ke audiolog untuk menguji jika bayi Anda memiliki masalah pendengaran. Tes pendengaran ini penting agar Anda bisa mendapatkan solusi sedari dini untuk gangguan pendengaran bayi Anda.
Itulah pembahasan kali ini mengenai pentingnya tes pendengaran untuk bayi baru lahir. Hubungi kami untuk mengetahui bagaimana hearLIFE dapat membantu Anda dalam layanan evaluasi pada anak. Semoga bermanfaat ya!
Leave a Reply