Gangguan pendengaran merupakan suatu kondisi yang membuat kualitas mendengar seseorang berkurang. Tentunya hal ini bisa disebabkan oleh beberapa faktor, salah satunya adalah usia. Selain dari penyebab tersebut, ternyata gangguan pendengaran dapat dipengaruhi oleh gaya hidup. Oleh karena itu, gangguan pendengaran pada dasarnya tidak mengenal usia. Apa saja penyebab dari gangguan pendengaran?
Faktor Resiko Penyebab Gangguan Pendengaran
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya bahwa gangguan pendengaran bisa disebabkan oleh gaya hidup kita. Faktornya antara lain;
1. Konsumsi Minuman Beralkohol
Faktor penyebab gangguan pendengaran yang pertama adalah kebiasaan mengonsumsi minuman beralkohol. Tahukah Anda bahwa konsumsi alkohol yang tinggi dalam waktu yang lama dapat berpengaruh terhadap penyusutan otak? Hal ini tentunya dapat membuat saraf pendengaran rusak, yang berakibat pada gangguan pendengaran.
Tingginya kadar alkohol dalam tubuh dapat merusak sel-sel rambut halus di koklea. Kondisi inilah yang dinamakan dengan ototoksisitas. Tidak hanya mengakibatkan gangguan pendengaran, alkohol juga dapat menyebabkan seseorang mengalami tinnitus dan gangguan keseimbangan. Untuk Anda yang ingin menghindari gangguan pendengaran di kemudian hari, pastikan Anda berhenti konsumsi alkohol dan perbaiki gaya hidup.
Baca Juga : Cek Fungsi Pendengaran Melalui Prosedur Tes Audiometri
2. Kekurangan Zat Besi
Nutrisi zat besi yang rendah dalam tubuh bisa mengakibatkan gangguan pendengaran seperti tinnitus. Terdapat sebuah studi yang mengungkapkan bahwa ada hubungan antara kekurangan zat besi, tinnitus dan gangguan pendengaran sensorineural. Kondisi gangguan dengar ini merujuk pada perubahan struktur dalam telinga bagian dalam atau pada saraf akustik.
Untuk menghindari gangguan pendengaran, Anda bisa mengonsumsi makanan di bawah ini yang mengandung kaya zat besi, antara lain:
- Bayam
- Kerang
- Hati
- Daging merah
- Kacang-kacangan
3. Gondongan
Gondongan merupakan suatu kondisi yang menyebabkan pipi atau rahang menjadi bengkak. Hal ini disebabkan oleh virus menular, yaitu paramyxovirus. Gejalanya antara lain kelenjar leher bengkak, demam, dan nyeri telinga. Jika gondongan ini tidak ditangani segera, nantinya penderita dapat mengalami tuli.
Jika seseorang sudah mengalami gangguan pendengaran tersebut, akan sulit menjadi normal lagi. Sebab, virus yang menyebabkan gondongan menyerang koklea pada telinga bagian dalam sehingga pendengaran akan mengalami masalah. Untuk mengatasi hal ini, penderita bisa memanfaatkan alat bantu dengar dan implan koklea.
4. Stress Kronis
Mungkin saat ini Anda disibukkan dengan berbagai aktivitas seperti pekerjaan dan lain-lain. Jangan sampai rutinitas sehari-hari Anda menyebabkan stres. Sebab stres yang parah bisa mengakibatkan gangguan pendengaran. Hal ini dapat terjadi karena telinga bagian dalam yang kekurangan oksigen serta sirkulasi darah yang tidak lancar.
Demi menghindari stres yang berlebihan, pastikan Anda menjaga gaya hidup yang sehat dengan olahraga secara teratur, berpikir positif dan lakukan relaksasi untuk menenangkan pikiran Anda.
Baca Juga : Kenali Gangguan Pendengaran Pada Lansia dan Cara Mencegahnya
5. Rokok dan Vaping
Nikotin yang terdapat dalam rokok dan vape mempengaruhi kadar oksigen dan dapat menyempitkan pembuluh darah dalam tubuh. Selain itu, dampak dari rokok dapat mengganggu neurotransmitter dalam saraf pendengaran, yang bertanggung jawab untuk memberi tahu otak suara mana yang Anda dengar.
Menurut penelitian dari American Lung Association, jika Anda berhenti merokok selama 20 menit, tekanan darah Anda dapat menurun dan sirkulasi darah Anda membaik. Setelah 8 jam, kadar karbon monoksida dan oksigen dalam tubuh bisa kembali menjadi normal. Nah, oleh sebab itu, pertimbangkan berhenti merokok untuk kualitas pendengaran yang baik.
Kapan Harus Periksa ke Dokter?
Sebenarnya, kapan waktu yang tepat periksa ke dokter ketika Anda mengalami gangguan pendengaran?
Pastikan Anda segera mengunjungi dokter Anda jika mengalami gejala-gejala seperti:
- Telinga berdenging terus-menerus
- Terdapat cairan yang keluar dari telinga
- Muncul bengkak di belakang telinga
Konsultasikan bersama dokter mengenai gejala yang Anda alami dan informasikan riwayat kesehatan Anda seperti diabetes, stroke, atau hipertensi.
Periksa kondisi pendengaran Anda secara teratur untuk menghindari gangguan pendengaran yang dapat terjadi di kemudian hari. Hubungi kami lebih lanjut untuk layanan pemeriksaan pendengaran yang merupakan salah satu solusi hearLIFE bagi Anda.