Otosklerosis: Pengertian, Penyebab, Gejala, dan Cara Mengobatinya

ilustrasi otosklerosis

Pernahkah Anda mendengar istilah otosklerosis? Otosklerosis adalah salah satu jenis gangguan pada sistem pendengaran. Kondisi ini bisa membuat seseorang mengalami penurunan kemampuan mendengar sehingga perlu segera ditangani dengan tepat.

Kemampuan mendengar merupakan salah satu kunci utama agar bisa berkomunikasi dengan baik. Jika fungsi pendengaran terganggu, maka aktivitas komunikasi juga akan terganggu. Otosklerosis merupakan salah satu jenis gangguan pada pendengaran. Lalu apa itu otosklerosis dan apa penyebab serta gejalanya?

Pengertian Otosklerosis

Otosklerosis merupakan kondisi dimana terjadi pertumbuhan tulang yang tidak normal di dalam lubang telinga. Otosklerosis sendiri berasal dari kata ‘oto’ yang berarti telinga dan ‘sklerosis’ yang berarti pengerasan jaringan tubuh yang tidak normal.

Secara normal, di dalam telinga terdapat tiga tulang kecil yang akan bergetar saat menerima gelombang suara. Penyakit ini menyerang tulang-tulang tersebut sehingga menyebabkan gangguan pendengaran konduktif. Kondisi ini membuat tulang telinga tidak bisa bergetar dengan bebas sehingga membatasi kemampuan telinga untuk mentransmisikan suara dengan benar. Semakin sedikit pergerakan tulang, itu artinya semakin parah tingkat gangguan pendengaran yang dialami.

Baca juga: Kenali Gangguan Pendengaran Penderita Diabetes

Penyebab Otosklerosis

Otosklerosis terjadi karena adanya pertumbuhan tulang abnormal di dalam telinga bagian tengah, khususnya pada tulang stapes. Sampai saat ini, belum diketahui secara pasti kenapa tulang tersebut bisa tumbuh. Akan tetapi ada beberapa faktor yang bisa meningkatkan risiko terjadinya, antara lain:

  • Berusia 20 – 30 tahun
  • Berjenis kelamin perempuan
  • Memiliki riwayat keluarga dengan penyakit otosklerosis
  • Menderita campak
  • Mengalami cedera pada tulang telinga bagian dalam
  • Memiliki daya tahan tubuh yang lemah

Gejala Otosklerosis

Gejala otosklerosis bisa berbeda-beda pada masing-masing orang. Akan tetapi secara umum, gejala utama dari kondisi ini adalah mengalami gangguan pendengaran, baik pada satu atau dua telinga. Gejala ini awalnya membuat penderita tidak bisa mendengar suara bernada rendah kemudian semakin memburuk seiring berjalannya waktu.

Beberapa gejala atau tanda orang yang mengalami otosklerosis adalah sebagai berikut:

  • Mengalami gangguan pendengaran secara bertahap
  • Kesulitan mendengar suara yang bernada rendah seperti bisikan
  • Berbicara pelan karena suara yang diucapkan terdengar keras bagi penderitanya
  • Merasa lebih mudah mendengar saat ada suara bising
  • Telinga sering berdenging
  • Pusing

Baca juga: Otomikosis: Gejala, Penyebab, dan Resiko

Kapan Harus Periksa ke Dokter?

Jika Anda mengalami gejala seperti di atas dalam waktu yang cukup lama, sebaiknya segera lakukan pemeriksaan ke dokter spesialis THT. Khususnya jika Anda lebih mudah mendengar suara saat ada kebisingan.

Kondisi ini merupakan salah satu gejala khas yang membedakan penyakit otosklerosis dengan gangguan pendengaran jenis lainnya. Semakin cepat Anda melakukan pemeriksaan, maka akan mendapatkan tindakan dengan baik sehingga kondisi tidak akan semakin parah.

Dokter THT biasanya akan memberikan Anda tes pendengaran. Hasil dari tes tersebut yang akan membantu menentukan apakah tulang stapes pada telinga Anda mengalami gangguan atau tidak. Jika diperlukan, dokter mungkin juga akan meminta Anda untuk menjalani tes pemindaian telinga.

Cara Mengobati Otosklerosis

Ada beberapa cara mengobati otosklerosis yang bisa ditentukan sesuai dengan kondisi pasien dan tingkat keparahannya, antara lain:

1. Operasi Stapedectomy

Salah satu tindakan yang dilakukan pada pasien otosklerosis adalah operasi stapedektomi. Tindakan ini dilakukan jika kondisi gangguan pendengaran sudah cukup berat. Operasi dilakukan dengan mengangkat tulang stapes kemudian menggantinya dengan prosthesis. Tujuannya adalah agar gelombang suara bisa masuk ke telinga sehingga pendengaran normal kembali.

Baca juga: Serumen Prop: Penyebab, Gejala, dan Cara Mengatasinya

2. Operasi Pemasangan Implan Koklea

Operasi pemasangan implan koklea (cochlear implant) dilakukan jika otosklerosis menyebabkan gangguan pada sel-sel di telinga bagian dalam. Operasi dilakukan dengan memasang alat elektronik khusus di dalam telinga yang bisa menangkap suara serta merangsang struktur saraf telinga bagian dalam yang menuju ke otak.

Perlu diwaspadai bahwa tindakan operasi untuk menangani otosklerosis mungkin saja akan menyebabkan beberapa komplikasi, seperti:

  • Kehilangan kemampuan mendengar
  • Perubahan pada indera perasa
  • Mengalami gejala telinga berdering (tinnitus) yang semakin memburuk
  •  Vertigo
  • Kelemahan saraf di wajah

Alat Bantu Dengar yang Cocok untuk Otosklerosis

Selain dengan melakukan tindakan operasi, sebenarnya otosklerosis bisa ditangani dengan penggunaan alat bantu dengar. Hanya saja, alat ini hanya untuk kondisi otosklerosis yang tidak terlalu parah. Selain itu, penggunaan alat bantu ini hanya akan meningkatkan kemampuan telinga untuk mendengar, namun tidak bisa menyembuhkan gejala otosklerosis.

Alat bantu dengar merupakan perangkat elektronik yang meningkatkan volume suara yang masuk ke dalam telinga. Hasilnya Anda akan bisa mendengar suara dengan lebih jelas. Penggunaan alat bantu dengar ini tidak akan menimbulkan efek samping. Hubungi kami untuk tahu informasi lebih lanjut mengenai alat bantu dengar.

Telinga merupakan salah satu bagian tubuh manusia yang memiliki fungsi sangat vital. Maka dari itu, kesehatan telinga harus dijaga dengan baik agar terhindar dari gangguan pendengaran, termasuk otosklerosis ini.

Meski bisa disembuhkan, otosklerosis adalah kondisi gangguan yang cukup serius dan sampai saat ini belum ada tindakan pencegahan yang bisa mengurangi risikonya. Maka dari itu, jika mengalami gejala gangguan otosklerosis, sebaiknya segera lakukan pemeriksaan agar segera mendapatkan tindakan yang tepat.