Obat-Obatan Ototoksik Penyebab Gangguan Pendengaran

Obat ototoksik

Saat ini, beberapa obat-obatan dikenal memiliki efek samping baik ringan, sedang ataupun berat. Efek samping ini bisa mengenaik beberapa bagian tubuh, salah satunya telinga, dimana obat-obatan ini sering disebut obat-obatan ototoksik. Efek yang mungkin muncul adalah tinnitus, hiperakusis ataupun penurunan fungsi pendengara, dan yang lainnya. Oleh sebab itu, Anda perlu untuk mengetahui mana saja obat ototoksik yang bisa menyebabkan gangguan pendengaran. Simak ulasan selengkapnya berikut.

Obat-obatan yang bersifat ototoksik cenderung menyebabkan efek samping pada telinga. Akibat yang ditimbulkan bisa bermacam-macam, misalnya tinitus atau denging di telinga, hiperakusis atau telinga yang sangat sensitif terhadap suara, gangguan keseimbangan tubuh dan juga masalah pendengaran.

Kira-kira apa saja jenis obat-obatan ototoksik yang sering dikonsumsi? Yuk, kita simak listnya!

  • Obat Antiinflamasi Non Steroid (NSAID)
  • Antibiotik tertentu, seperti aminoglikosida
  • Obat kanker tertentu
  • Obat diuretik / pil air
  • Terapi hormon jangka panjang

Sebagian besar obat-obatan yang bersifat ototoksik memang harus menggunakan resep dokter saat Anda membelinya. Karenanya, menjadi sangat penrting untuk Anda menjelaskan kepada dokter tentang riwayak kesehatan telinga dan pendengaran Anda saat Anda menerima resep obat. Tidak hanya itu, penggunaan jangka panjang yang menyebabkan kecenderungan merusak pendengaran pun harus Anda waspadai. Ketika Anda merasakan adanya perubahan pada pendengaran Anda, atau Anda mengalami gejala gangguan pendengaran, maka segera komunikasikan ke dokter untuk mengetahui penyebabnya.

Adapu gejala-gejala yang mungkin perlu Anda waspadai saat Anda mengonsumsi obat dalam jangka wakty panjang misalnya:

  • Sakit kepala
  • gangguan Keseimbangan tubuh
  • Telinga terasa penuh
  • Gangguan pada otot-otot di kepala
  • Oscillopsia (gangguan penglihatan dimana objek terlihat seperti bergoyang)
  • Kesulitan untuk berjalan
  • Merasa goyah atau pusing
  • Telinga berdenging
  • Pendengaran menurun

Bagaimana Obat Ototoksik Mempengaruhi Pendengaran?

Pada dasarnya obat ototoksik ini bersifat merusak sel-sel rambut sensorik yang melapisi telinga bagian dalam dimana sel-sel halus ini berfungsi untuk membantu Anda mendengar dan menjaga kkkeseimbangan tubuh Anda. Kerusakan pada struktur halus di dalam telinga ini yang secar perlahan akan merusak funsi pendengaran dalam jangka panjang. Tapi, ada juga efek yang muncul dalam waktu yang singkat.

Kapan Seseorang Perlu Menghubungi Dokter

Segera hubungi dokter jika Anda merasakan penurunan fungsi pendengaran, tinitus atau pun hiperakusis. Tidak hanya itu, ttelinga yang terasa sakit dan penuh juga mesti diwaspadai sebagai efek samping dari obat-oabatan yang dikonsumsi. Hindari menghentikan obat secara langsung tanpa melakukan konsultasi dengan dokter, karena justru dikhawatirkan Anda akan mengalami syndrome putus obat, terlebih jika obat tersebut adalah obat yang bersifat esensial.

Jika Anda merasakan gejala gangguan pendengaran, maka melakukan test pendnegaran sedini mungkin sangat diperlukan. Semakin cepat Anda menyadari adalanya masalah, semakin baik juga terapinya. Gangguan pendengaran akibat obat-obatan ototoksik memang sebagaian besar bersifat sementara, namun pada beberapa kasus juga menunjukan gangguan pendengaran yang serius dan menetap.