Diketahui bahwa gangguan dengar yang tidak diterapi dapat mempengaruhi cara anak belajar di sekolah. Untungnya, penelitian menunjukkan bahwa alat bantu dengar atau intervensi lain (seperti implan rumah siput) dapat membantu meminimalkan dampak dari gangguan dengar tersebut.
Studi yang dilakukan di Universitas Lowa menunjukkan bahwa anak-anak dengan gangguan dengarbelajar bahasa dan berbicara lebih baik ketika mereka menggunakan alat bantu dengar. Anak-anak juga mendapat manfaat dari bantuan audiologis atau terapis di tempat pendidikan.
Pada penelitian tersebut, anak yang memakai alat bantu dengar mengalami perkembangan bicara dan bahasa yang lebih baik dibandingkan anak dengan gangguan dengar yang tidak diterapi. Penelitian juga menjelaskan bahwa semakin lama anak memakai alat bantu dengar, semakin baik perkembangan bicara dan bahasanya.
Kemampuan mendengar yang baik mempengaruhi kemampuan anak untuk berkomunikasi. Hal itu juga berdampak pada perkembangan kosa kata dan struktur kalimat anak, prestasi akademik, interaksi sosial, dan pilihan karier.
Menurut American Speech-Language-Hearing Association, ada empat dampak gangguan pendengaran yang mempengaruhi anak-anak;
- menyebabkan keterlambatan dalam kemampuan berbicara dan berbahasa
- defisit bahasa sehingga berisiko menghasilkan prestasi akademik yang lebih rendah
- kesulitan komunikasi menyebabkan isolasi sosial dan kepercayaan diri yang buruk
- mungkin berdampak pada pilihan jurusaan saat sekolah
Tidak hanya itu, kesenjangan antara anak-anak dengan pendengaran normal dan mereka yang mengalami gangguan dengar umumnya semakin melebar seiring bertambahnya usia, anak-anak dengan gangguan dengar dapat mengejar ketertinggalannya di sekolah jika mereka mendapatkan diagnosis dan pengobatan yang tepat.
Ahli pendengaran atau audiologis menyatakan bahwa bayi dengan gangguan dengar permanen harus menerima alat bantu dengar atau perawatan serupa pada usia enam bulan untuk memberi mereka langkah awal sedini mungkin untuk perkembangan bahasa dan bicara.
Namun, adakalanya gangguan dengar tidak terdeteksi ketika anak-anak masih sangat kecil, itulah sebabnya sangat penting bagi massyarakat melakukan pemeriksaan rutin untuk mendeteksi gangguan dengar pada anak-anak, atau aktivitas ini juga bisa dilakukan di sekolah. Jika anak Anda menunjukkan tanda-tanda gangguan dengar selama pemeriksaan, ikuti rekomendasi Audiologis untuk menindaklanjutinya.
Penurunan prestasi belajar juga bisa menjadi hal-hal yang patut dicurigai apakah Anda tiba0-tiba mengalami masalah pendengaran. Ingat, masalah pendengaran tidak hanya yang dibawa sejak lahir, tetap banyak juga yang terjadi saat anak besar disebabkan oleh beragam faktor, seperti obat-obatan ototoksisitas, pengaruh suara bising, penyakit infeksi telinga dan sebagainya.
Pada intinya, semakin cepat anak mendapatkan terapiu untuk gangguan pendengarannya, semakin cepat anak belajar berbahasa dan berkomunikasi, semakin mudah juga membantu anak lebih nyaman dalam belajar dan akhirnya bisa berprestasi.
Anak-anak usia empat minggu sudah dapat menggunakan alat bantu dengar. Anda bisa berbicara dengan Audiologis untuk memutuskan alat bantu dengar mana yang cocok untuk masalah pendengaran si kecil. Jika anak Anda sangat berat dimana ternyata alat bantu dengar tidaklah cukup, mereka mungkin menjadi kandidat untuk implan rumah siput. Dokter dan Audiologis dapat membantu Anda menentukan perawatan mana yang terbaik untuk kesehatan pendengaran anak Anda.
Leave a Reply