hearLIFE Berbagi – Membangun Harapan untuk Mendapat Kualitas Mendengar yang Baik

hearlife berbagi 1

Program hearLIFE berbagi dikembangkan dalam rangka membangun kepedulian terhadap masalah pendengaran di Indonesia dan meningkatkan kepedulian atas keterbatasan penderita gangguan pendengaran sebagai bagian dari akses rehabilitasi yang memadai.

Meningkatnya jumlah orang yang memiliki gangguan pendengaran dalam lima tahun terakhir adalah sebuah topik yang terus menarik perhatian banyak orang. Dalam situs resminya, World Health Organisation menyebutkan bahwa lebih dari 5% dari total populasi dunia saat ini atau sekitar 430 juta orang dimana 34 juta orang di dalamnya adalah anak-anak, membutuhkan rehabilitasi untuk masalah pendengaran. Dan, diperkirakan jumlah ini akan terus meningkat mencapai 700 juta orang di dunia di tahun 2050.

Dalam beberapa kesempatan di hari pendengaran Internasional, WHO juga tak lupa mengingatkan tentang pentingnya menjaga kesehatan telinga dan pendengaran, serta mengedukasi efek kesehatan dan mental apa yang akan terjadi saat seseorang mengalami gangguan pendengaran. Skrining pendengaran pada bayi baru lahir dan gangguan pendengaran akibat paparan suara bising menjadi permasalahan yang kerap disosialisasikan oleh WHO.

Sayangnya, banyak orang dengan masalah pendengaran lebih memilih menunda melakukan terapi, baik dengan alat bantu dengar ataupun implan rumah siput, dengan beberapa alasan. Biasanya, alasan mereka menunda adalah karena mereka merasa masih bisa mendengar di telinga yang tidak berdampak, kurangnya informasi tentang alat bantu pendengaran dan masalah biaya.

Kendala untuk Mendapatkan Terapi dan Rehabilitasi Pendengaran

Tindakan pencegahan terhadap gangguan pendengaran di Indonesia sendiri sudah sangat sering disosialisasikan oleh Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. Disebutkan bahwa, 60% masalah pendengaran bisa segera diatasi dengan melakukan skrining pendengaran, baik pada anak-anak atau pun orang dewasa.

Namun, bagaimana skrining ini harus dilakukan belum bisa diterapkan dengan tepat. Hal inilah yang menyebabkan banyak orang mengalami gangguan pendengaran tanpa disadari sehingga sering diabaikan, ini juga yang menyebabkan pencegahan terhadap gangguan pendengaran terlambat untuk dilakukan.

hearLIFE Berbagi – Membangun Harapan untuk Bisa Mendengar Kembali

Sebagai salah satu hearing center di Indonesia, peran dan tanggung jawab hearLIFE tentu tidak sebatas pada bagaimana menjual produk yang dapat membantu banyak orang bisa mendengar. Namun, lebih dari itu, hearLIFE juga bertanggung jawab dalam melakukan edukasi tentang masalah pendengaran, terapi sampai pendampingan saat re/habilitasi.

Program hearLIFE berbagi dikembangkan dalam rangka membangun kepedulian terhadap masalah pendengaran di Indonesia dan meningkatkan kepedulian atas keterbatasan penderita gangguan pendengaran untuk mendapatkan akses terapi yang baik.

Saat ini, program hearLIFE berbagi memberikan bantuan alat bantu dengar gratis untuk para pendaftar yang sudah diseleksi. Di tahap pertamanya yang dilaksanakan di bulan Februari 2024 – Maret 2024, hearLIFE berbagi mendapat cukup banyak pendaftar. Antusias banyak orang untuk bisa mendapatkan alat bantu dengar gratis menandakan harapan mereka untuk bisa mendengar lebih baik.

Ananda Aqila – Pemenang hearLIFE Berbagi Tahap Satu

Pemberian donasi alat bantu dengar hearlife berbagi

Untuk tahap satu, alat bantu dengar gratis diberikan kepada Ananda Aqila. Aqila yang hadir dari Bandung Bersama ibunya terlihat sangat senang karena pada akhirnya ia bisa mendapatkan alat bantu dengar pertamanya. Penyerahan alat bantu dengar gratis diberikan di kantor pusat hearLIFE Jakarta dan diberikan langsung oleh Bapak Sonny selaku Head of Sales and Business Development hearLIFE Indonesia.
Selesai pemberian alat bantu dengar, hearLIFE juga langsung melakukan fitting pada alat bantu dengar Aqila, agar Aqila bisa langsung menggunakannya dan melakukan habilitasi setelahnya.

Tampak juga di moment tersebut kebahagiaan dari wajah Ibu Siti, Ibunda dari Aqila, keinginannya tentu sama dengan keinginan banyak orang tua yang memiliki anak dengan masalah pendengaran lainnya, yaitu bagaimana agar anaknya bisa mendengar suara-suara indah di dunia.

“Harapan saya untuk hearLIFE Indonesia adalah, semoga bisa terus mengadakan donasi untuk alat bantu dengar, untuk teman-teman yang lain juga yang membutuhkan alat bantu dengar seperti Aqila,” itulah salah satu harapan Ibu Siti kepada hearLIFE Indonesia. Semoga tahap demi tahap hearLIFE berbagi ini bisa terlaksana dengan lancar, ya!

Untuk hearlife berbagi tahap 2 sendiri sudah mulai dilajalankan programnya. Saat ini sudah lebih dari 50 pendaftar yang berminat untuk mengikuti donasi alat bantu dengar gratis. hearLIFE Indonesia akan segeral memberitahukan siapa pemenang hearLIFE berbagi kali ini dalam satu bulan ke depan.
Ditunggu artikel selanjutnya tentang hearLIFE Berbagi tahap 2, ya!