Pendengaran adalah salah satu sumber informasi dalam diri manusia. Untuk dapat mendengarkan dengan baik, dibutuhkan organ-organ yang menjalankan fungsinya dengan baik juga sehingga proses pendengaran berjalan dengan baik pula.
Ulasan ini akan menjelaskan lebih lengkap tentang proses terdengarkan bunyi oleh telinga dan komponen apa saja yang terlibat. Tidak hanya itu, pembahasan terkait proses dihasilkannya suatu bunyi juga akan dibahas dengan lengkap, jadi simak ulasan berikut sampai selesai ya!
Bagian Telinga dalam Proses Pendengaran
Organ pendengaran adalah pemegang peranan utama dalam proses mendengar bunyi. Sebab, organ-organ yang bekerja dalam satu kesatuan sistem inilah yang akan membuat gelombang bunyi di udara dapat diterima otak. Nah, berikut adalah bagian telinga dan fungsinya yang berperan dalam proses mendengar suara, antara lain:
1. Bagian Telinga Luar
Bagian telinga luar terdiri dari daun telinga dan saluran telinga. Istilah medis untuk telinga bagian luar adalah pinna atau daun telinga. Daun telinga terbuat dari tulang rawan yang dilapisi kulit. Pinna mengumpulkan suara dan menyalurkannya ke saluran telinga. Sementara itu, saluran telinga memiliki panjang sekitar 4 cm dan terdiri atas bagian luar dan dalam. Bagian luarnya dilapisi dengan kulit berbulu yang mengandung kelenjar untuk membentuk kotoran telinga. Selain itu, rambut yang tumbuh di bagian luar saluran telinga berfungsi sebagai pelindung dan disinfektan.
Telinga bagian luar berfungsi untuk mengumpulkan gelombang bunyi dan menyalurkannya. Suara eksternal yang masuk kemudian akan melewati saluran tipis yaitu saluran telinga. Bagian telinga tengah adalah ruang berisi udara yang terhubung ke bagian belakang hidung melalui tabung tipis dan panjang yang disebut tabung Eustachius. Bagian ini akan menguatkan suara masuk dalam bentuk membran tipis yang disebut gendang telinga atau membran timpani. Gendang telinga akan memisahkan telinga luar dari telinga tengah, kemudian mengirimkan getaran suara ke telinga bagian dalam.
Baca juga: Terapi Ear Candle untuk Membersikan Kotoran Telinga
2. Bagian Tengah Telinga
Ruang telinga tengah menampung tiga tulang yang bertugas menyalurkan suara. Tiga tulang dalam telinga tersebut, yaitu:
- Malleus atau palu, tulang ini menghubungkan dengan gendang telinga
- Inkus atau landasan, tulang ini menghubungkan ke malleus
- Stepes atau sanggurdi, tulang ini merupakan bagian terkecil dan terhubung ke inkus
Tiga tulang kecil tersebut berfungsi untuk mentransfer getaran suara dari gendang telinga ke bagian dalam. Kemudian, saluran eustachius atau saluran tipis berlendir yang akan membantu menjaga tekanan agar tetap stabil di dalam telinga. Tekanan yang stabil memungkinkan gelombang suara untuk mentransmisikan apa yang kita dengar dengan benar.
3. Bagian Telinga Dalam
Bagian telinga dalam berfungsi untuk menangkap getaran lalu mengubahnya menjadi impuls syaraf untuk diteruskan ke otak. Telinga dalam adalah ruang yang terdiri atas labirin bertulang dan labirin membran, satu di dalam satu yang lain. Labirin bertulang memiliki rongga yang diisi dengan kanal berbentuk lingkaran yang bertugas untuk fungsi keseimbangan.
Cara kerja telinga bagian dalam adalah memperkuat gelombang suara dan getaran yang memasuki koklea. Koklea adalah tabung kecil yang melengkung dan berisi cairan di telinga bagian dalam.
Membran inti di dalamnya disebut membran basilar yang ditutupi sel-sel rambut. Setiap sel rambut memiliki stereosilia atau tonjolan kecil. Nada suara yang tinggi maupun rendah akan mengaktifkan stereosilia. Kemudian, otak akan mengumpulkan informasi tentang nada dari posisi rambut yang diaktifkan.
Setelah itu, saraf pendengaran akan membawa informasi dari otak ke koklea. Saraf ini juga membantu kita untuk berkonsentrasi hanya pada satu suara di antara banyak suara yang masuk.
Bagian-bagian telinga ini menjalankan fungsinya masing-masing sehingga bunyi dapat didengarkan dengan baik oleh telinga. Lalu bagaimana proses pendengaran dari telinga? Mari simak dibawah ini.
Baca juga: Fungsi Gendang Telinga Untuk Pendengaran, Penting!
Proses Mendengar Oleh pada Telinga Manusia
Proses mendengar bunyi secara singkat oleh telinga dimulai dari gelombang bunyi atau gelombang suara yang ada di udara ditangkap dan dikumpulkan oleh daun telinga. Gelombang suara kemudian dilanjutkan ke saluran telinga dan nantinya akan diubah oleh selaput gendang telinga menjadi getaran.
Setelah gelombang suara diubah menjadi getaran, tiga tulang pendengaran akan memperkuat getaran tersebut dan meneruskannya ke koklea atau rumah siput. Di dalam rumah siput, getaran diubah menjadi impuls saraf atau impuls listrik yang akan diterima oleh otak. Setelah impuls listrik ini diterima oleh otak, maka otak akan menerjemahkannya menjadi suara yang akan didengar oleh telinga. Itulah mekanisme jalannya suara secara berurutan di dalam rongga telinga.
Proses Terbentuknya Bunyi
Dalam memahami proses pendengaran, juga perlu dipahami bagaimana terjadinya bunyi? Karena yang menjadi obyek studi dalam pendengaran adalah bunyi dan telinga itu sendiri. Selain itu pendengar juga menjadi salah satu dari tiga syarat terbentuknya bunyi.
Bunyi sendiri terbentuk ketika ada sebuah benda yang bergetar kemudian getaran tersebut menyebabkan pergerakan molekul udara di sekitarnya. Molekul-molekul inilah yang kemudian akan menabrak molekul di dekatnya yang akan menyebabkan reaksi berantai. Reaksi berantai dari getaran inilah yang kemudian disebut dengan gelombang suara.
Baca juga: Tes Pendengaran OAE : Pengertian, Manfaat, dan Cara Kerjanya
Batas Pendengaran Manusia
Pendengaran manusia sendiri memiliki batasan. Manusia tidak bisa mendengarkan bunyi yang berfrekuensi terlalu rendah, juga tidak bisa mendengarkan bunyi dengan frekuensi terlalu tinggi. Lalu, berapakah rentang frekuensi pendengaran pada manusia? Jawabannya adalah 20 Hz sampai 20.000 Hz. Suara di bawah 20 Hz disebut dengan infra Sound, tidak dapat didengarkan oleh manusia. Sedangkan suara di atas 20.000 Hz disebut dengan Ultrasound, juga tidak dapat didengarkan oleh manusia.
Itulah ulasan lengkap tentang proses mendengar. Dengan memahami cara kerja telinga diharapkan dapat meningkatkan kesadaran untuk menjaga kesehatan organ telinga tersebut.
Leave a Reply