Perawatan terhadap telinga merupakan hal yang sangat penting untuk dilakukan sehari-hari. Karena dengan semakin bertambahnya usia maka daya kemampuan telinga juga akan ikut menurun, sama halnya dengan anggota tubuh yang lain. Namun supaya telinga Anda tetap sehat, Anda perlu mengetahui cara menjaga kesehatan telinga. Berikut ini merupakan kiat – kiat cara melakukan perawatan pada telinga dengan benar.
Cara Merawat Kesehatan Telinga
Dilansir dari situs resmi Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, telinga menjadi organ indera yang bertanggung jawab untuk pendengaran. Pada dasarnya, telinga terbagi menjadi tiga bagian yaitu, telinga bagian luar, telinga bagian tengah, dan telinga bagian dalam. Dikarenakan telinga merupakan organ yang cukup vital, cara merawat telinga dengan baik dan benar harus diperhatikan. Lalu, bagaimana cara membersihkan telinga? Inilah cara merawat indra pendengaran:
1. Lindungi Telinga Anda Dari Suara Yang Keras
Melansir laman Hopkins Medicine, suara keras bisa sangat merusak pendengaran karena suara diukur dalam desibel, dan suara yang melebihi 85 desibel dapat merusak telinga Anda secara permanen. Sumber suara keras yang umum termasuk mesin pemotong rumput (106 desibel), kembang api (150 desibel), dan konser musik rock (120 desibel).
Sekitar 15 persen orang dewasa berusia 18 tahun atau lebih melaporkan beberapa masalah pendengaran, dan resikonya meningkat seiring bertambahnya usia. Hingga 39 persen orang dewasa di usia enam puluhan mengalami masalah pendengaran. Kabar baiknya adalah mengambil tindakan sekarang dapat melindungi Anda dari gangguan pendengaran di kemudian hari.
Saat Anda berada di lingkungan yang bising, kenakan alat pelindung pendengaran seperti penyumbat telinga atau earphone pelindung. Anda mungkin dapat menemukan penyumbat telinga di toko obat, tetapi Anda juga dapat meminta informasi lebih lanjut dari dokter. Untuk orang yang secara teratur terpapar kebisingan, dokter mungkin merekomendasikan penyumbat telinga khusus. Gunakan pelindung telinga saat Anda berada di lingkungan yang bising, seperti:
- Situs konstruksi
- Tempat kerja yang bising
- Memotong rumput dengan mesin
- Bandara atau stasiun kereta api dan bus
- Konser rock atau segala jenis pertunjukan yang bersuara keras
Baca juga: Terapi Ear Candle untuk Membersikan Kotoran Telinga, Bahayakah?
2. Pastikan Telinga Anda Tetap Kering
Ketika berada di lingkungan yang mengandung tingkat kelembaban dan kehangatan yang tinggi maka akan semakin memperbanyak jumlah bakteri yang hinggap di telinga. Maka dari itu salah satu cara merawat telinga agar terhindar dari hal tersebut adalah dengan memastikannya untuk selalu tetap kering. Untuk Anda yang merupakan seorang perenang maka cara merawat indra pendengaran perlu dilakukan secara intens. Jika ada air yang masuk segeralah miringkan kepala Anda agar air segera keluar. Cara lain untuk mencegah air masuk ke telinga Anda saat berenang ialah dengan menggunakan topi renang.
Untuk merawat telinga dan mencegah infeksi, sebaiknya keringkan telinga secara menyeluruh setelah mandi atau berenang. Anda dapat menggunakan set pengering rambut pada pengaturan terendah. Hindari untuk mengarahkan shower langsung ke liang telinga. Selain itu, sebaiknya Anda hindari penggunaan penyeka kapas untuk membersihkan atau mengeringkan liang telinga.
3. Jauhkan Headset Dari Paparan Kuman dan Hindari Pemakaian Headset Terlalu Lama
Jika Anda sering menggunakan headset maka Anda harus melakukan dua kebiasaan di atas sebagai langkah antisipasi dalam cara merawat telinga. Suara keras tidak hanya bersumber dari lingkungan sekitar, tapi juga pada penggunaan headphone atau headset. Selain itu, ada resiko lain apabila terbiasa memakai headset, yakni resiko terpapar kuman apabila tidak dirawat dan dibersihkan dengan baik. Pengguna headset biasanya hampir selalu memasukkannya ke dalam tas, saku, di mana saja, sehingga headset dapat bercampur dengan debu dan terkontaminasi kotoran lain.
Kemudian, tanpa ragu, biasanya pengguna memakai headset kembali ke telinga tanpa dibersihkan. Hal tersebut beresiko meningkatkan peluang terkena infeksi telinga, penyumbatan kotoran telinga, dan perjalanan yang mahal menuju dokter. Oleh karena itu, apabila Anda sering menggunakan headset, pastikan atur volume headset agar tidak terlalu keras, ada baiknya untuk menggunakan headset tidak lebih dari satu jam, taruh headset di tempat khusus saat tidak digunakan, dan bersihkan headset secara teratur.
Baca juga: Penyakit Gangguan Pendengaran: Penyebab, Gejala dan Cara Mengatasinya
4. Bersihkan Telinga dengan Benar
Anatomi telinga terdiri dari tiga bagian utama, yakni bagian dalam, tengah, dan luar. Seluruh bagian ini memiliki fungsinya masing-masing agar kita dapat mendengar dengan baik. Saat membersihkan telinga, ada baiknya untuk membersihkan pada bagian luar atau daun telinga saja. Pasalnya, telinga memiliki kemampuan untuk membersihkan dirinya sendiri. Adanya bulu-bulu halus serta bentuknya yang bersudut mampu menjaga telinga dari masuknya kotoran berlebih.
Cara aman untuk menghilangkan penumpukan kotoran dari telinga Anda adalah dengan mengunjungi dokter. Saat konsultasi, dokter dapat menggunakan alat khusus, seperti sendok cerumen, forceps, atau alat pengisap, untuk membersihkan sumbatan. Jika Anda memilih untuk mencoba membersihkan telinga di rumah, berikut ini adalah metode paling aman untuk dicoba sendiri:
- Kain lembab
Penyeka kapas dapat mendorong kotoran lebih dalam ke liang telinga. Gunakan penyeka kapas hanya di bagian luar telinga Anda atau, lebih baik lagi, coba bersihkan area tersebut dengan waslap yang hangat dan lembap.
- Tetes pembersih telinga yang dijual bebas
Banyak apotek menjual obat tetes telinga yang dijual bebas yang melembutkan kotoran telinga yang keras. Tempatkan sejumlah tetes yang ditentukan ke telinga Anda, tunggu beberapa saat, lalu tiriskan atau bilas telinga Anda. Selalu ikuti instruksi pada kemasan obat. Hubungi dokter jika gejala Anda berlanjut setelah perawatan.
Baca juga: Pentingnya Telinga Bagian Dalam Untuk Keseimbangan Tubuh
5. Hindari Membersihkan Telinga dengan Cotton Bud
Salah satu kebiasaan yang sering dilakukan adalah membersihkan telinga dengan menggunakan cotton bud. Sayangnya, aktivitas ini sebenarnya kurang baik untuk dilakukan. Sebab, membersihkan telinga dengan cotton bud bisa membuat kotoran telinga terdorong ke bagian dalam telinga, sehingga membuatnya semakin masuk ke dalam dan mengendap. Maka dari itu, Anda hanya perlu membersihkan pada daun telinganya saja.
Dikutip dari sebuah jurnal National Institues of Health, sebuah studi dari tahun 2017 mengamati cedera telinga terkait kapas pada anak-anak antara tahun 1990 dan 2010. Mereka menemukan sekitar 73 persen cedera telinga akibat kapas dikaitkan dengan pembersihan telinga. Studi lain meninjau 80 kasus gendang telinga yang pecah. Sementara trauma tumpul, seperti penyerangan, ditemukan sebagai penyebab paling umum dari kondisi tersebut, cedera tembus ditemukan sebagai penyebab 44 persen kasus.
Itulah beberapa cara menjaga kesehatan telinga supaya tetap sehat dan terhindar dari bakteri – bakteri yang masuk ke dalam saluran telinga Anda tersebut. Tips membersihkan telinga yang benar pada poin sebelumnya dapat diikuti dan sebaiknya hindari penggunaan cotton bud saat membersihkan telinga. Selain cotton bud, ada metode pembersihan telinga lain yang harus dihindari. Ini termasuk lilin telinga (earwax) dan perangkat hisap yang tersedia secara komersial. Namun, cara teraman untuk menghilangkan kotoran telinga berlebih adalah dengan mendatangai lembaga layanan kesehatan atau dokter spesialis THT.
Leave a Reply