4 Cara Kerja Telinga Saat Menangkap Bunyi

bagaimana kerja telinga

Seperti yang sudah Anda ketahui bahwa manusia memiliki sepasang telinga yang memiliki fungsi sebagai indra pendengaran. Dengan adanya telinga, maka manusia bisa mendengarkan suara musik, suara bising, bahkan bisa menangkap suara bisikan yang suaranya kecil sekalipun. Telinga merupakan indera yang sangat vital fungsinya dalam kehidupan sehari-hari. Hasil sumber suara ditangkap dan masuk melalui lubang telinga lalu direspon oleh rambut-rambut halus dan organ telinga dalam. 

Lalu, apakah Anda tahu apa saja bagian dari telinga dan bagaimana cara kerja telinga saat menangkap bunyi? Di bawah ini terdapat penjelasan mengenai anatomi dan cara kerja telinga saat menangkap bunyi beserta fungsi lainnya. 

Anatomi Telinga

Telinga terdiri dari tiga bagian penting, yakni telinga bagian luar (outer ear), telinga bagian tengah (middle ear), dan telinga bagian dalam (inner ear). Penting untuk memahami anatomi telinga sebelum mengetahui cara kerja telinga untuk mendengar suara.

1. Telinga Luar

Telinga luar hadir dalam berbagai bentuk dan ukuran. Struktur ini membantu memberi kita penampilan unik kita masing-masing. Istilah medis untuk telinga luar adalah daun telinga atau pinna. Telinga luar terdiri dari tulang rawan dan kulit. Ada tiga bagian berbeda pada telinga luar; tragus (saluran luar telinga), heliks (daun telinga atas) dan lobulus (cuping telinga).

Baca juga: Ketahui Cara Menggunakan Obat Tetes Telinga Yang Aman dan Efektif

2. Saluran Telinga

Saluran telinga dimulai dari telinga luar dan berakhir di gendang telinga. Panjang kanal kira-kira satu inci. Kulit liang telinga sangat sensitif terhadap rasa sakit dan tekanan. Di bawah kulit sepertiga bagian luar kanal adalah tulang rawan dan dua pertiga bagian dalam adalah tulang.

3. Gendang Telinga

Gendang telinga berukuran sekitar satu sen dan ukurannya sama pada bayi yang baru lahir seperti pada orang dewasa. Istilah medis untuk gendang telinga adalah membran timpani. Gendang telinga adalah selaput abu-abu transparan.

4. Telinga Tengah

Ruang di dalam gendang telinga disebut telinga tengah. Tiga tulang terkecil dari tubuh ditemukan di telinga tengah; mereka disebut maleus, inkus dan stapes. Tulang-tulang ini juga dikenal sebagai palu, landasan dan sanggurdi. Istilah medis untuk ketiga tulang tersebut adalah ossicles telinga tengah.

5. Bagian dalam telinga

Di sebelah telinga tengah di tulang tengkorak adalah kompartemen kecil yang berisi alat pendengaran dan keseimbangan yang dikenal sebagai telinga bagian dalam. Telinga bagian dalam memiliki dua bagian utama. Koklea, yang merupakan bagian pendengaran, dan saluran setengah lingkaran adalah bagian keseimbangan.

Koklea berbentuk seperti siput dan dibagi menjadi dua ruang oleh membran. Ruang-ruang tersebut penuh dengan cairan yang bergetar ketika suara masuk dan menyebabkan rambut-rambut kecil yang melapisi membran bergetar dan mengirimkan impuls listrik ke otak.

Kanal setengah lingkaran juga dikenal sebagai labirin. Kanal-kanal kecil ini berjejer dengan sudut siku-siku (90°) satu sama lain. Ini memungkinkan otak untuk mengetahui ke arah mana kepala bergerak. Kanal setengah lingkaran ini diisi dengan cairan dan memiliki beberapa kristal kalsium kecil yang tertanam di lapisannya.

Berasal dari telinga bagian dalam dan mengalir ke otak adalah saraf kranial kedelapan, saraf pendengaran. Saraf ini membawa informasi keseimbangan dan pendengaran ke otak. Bersama dengan saraf kranial kedelapan berjalan saraf kranial ketujuh. Saraf kranial ketujuh juga dikenal sebagai saraf wajah karena memasok impuls saraf ke otot-otot wajah.

Baca juga: Inilah Tips Memilih Alat Bantu Dengar yang Tepat!

Cara Kerja Telinga Untuk Mendengar Bunyi

Untuk membahas cara kerja dari telinga ini, dimulai dari adanya bunyi yang merambat di udara lalu bunyi atau getaran tersebut ditangkap oleh daun telinga. Lalu, bunyi akan masuk ke dalam lubang yang disebut dengan saluran pendengaran luar. Kemudian bunyi atau getaran tadi akan mengenai gendang telinga.

Perubahan tekanan pada saluran luar tersebut dapat membuat gendang telinga ikut bergetar sehingga getaran itu akan diteruskan ke rangsangan saraf lalu menuju otak untuk bisa menjadi informasi yang didengar oleh manusia. Nah, di dalam otak inilah nanti bunyi akan diterjemahkan dalam bentuk informasi. Secara lengkap, proses tersebut dapat dilihat dalam alur berikut ini:

1. Gelombang Suara Masuk

Proses pendengaran bunyi pertama dimulai saat ada suara masuk. Saat suara masuk, yang pertama menangkap adalah bagian telinga luar atau pinna.  Pinna berbentuk mirip corong dan dirancang untuk menangkap suara dengan baik. Saat suara mengenai pinna, maka suara tersebut akan disaring dan gelombang suara diperkuat, kemudian disalurkan ke saluran telinga. 

2. Suara Masuk Melewati Tengah Telinga 

Proses pendengaran berikutnya adalah suara yang masuk ke belakang gendang telinga akan melewati telinga tengah. Bagian tengah telinga ini akan memperkuat gelombang suara yang akan dikirim ke telinga bagian dalam.Suara yang dikirim akan melewati tiga tulang kecil di tengah telinga, yang dikenal sebagai tulang pendengaran. 

Kemudian, ketiga tulang kecil ini akan bergetar sebagai respons dari gelombang tersebut. Saat mendengar suara, tulang pendengaran akan ikut bergetar. Tulang pendengaran terhubung pada jendela oval, membran yang memisahkan telinga tengah dari telinga bagian dalam. Fungsi ketiga tulang ini akan memperkuat suara yang ditangkap.

3. Suara Melewati Rumah Siput

Proses pendengaran pada manusia selanjutnya adalah suara masuk melewati koklea. Koklea atau rumah siput memiliki bagian dalam berisi organ corti. Ketika menangkap suara, organ corti akan mengubahnya menjadi energi listrik melalui rambut atau stereosilia. “Fungsi rumah siput (koklea) adalah mengubah energi atau gelombang suara menjadi impuls listrik dan meneruskannya ke otak melalui saraf pendengaran,” ujar dr Alvin. Stereosilia berfungsi untuk menerjemahkan getaran dari gelombang suara manusia menjadi impuls listrik yang akan berjalan sepanjang serabut saraf menuju ke otak. 

4. Suara Ditangkap Otak 

Proses pendengaran yang terakhir adalah saat suara sudah ditangkap otak. Cara kerja telinga terakhir adalah mengubah suara menjadi sinyal listrik di koklea. Sinyal ini akan berjalan melalui saraf pendengaran ke korteks pendengaran dan bagian lain dari otak untuk mengatur kesadaran dan saraf sensorik. 

Mengutip National Health Institute, sel-sel pada otak yang dikenal sebagai neuron sensorik akan mengirimkan informasi suara ke berbagai area otak. Bagian otak yang dikirimkan informasi suara termasuk talamus, lobus temporal, dan korteks pendengaran, bagian-bagian yang dikenal sebagai jalur pendengaran. Kemudian, jalur pendengaran akan memproses dan memecahkan kode suara untuk mengubahnya menjadi suatu yang bermakna. 

Baca juga: Kenali Bagian-Bagian Telinga Serta Fungsinya

Bagian-bagian Telinga dan Fungsinya

Telinga memiliki tiga bagian, yaitu telinga luar, telinga tengah dan telinga bdalam. Setiap bagian telinga memiliki fungsinya tersendiri  dalam penjaga keseimbangan dan pendengaran. Inilah 3 Bagian telinga, yaitu:

1. Telinga bagian luar

Telinga bagian luar terdiri dari daun telinga dan juga saluran telinga. Fungsi utama dari bagian telinga yaitu untuk mengumpulkan suara yang ada lalu menyalurkan ke saluran telinga sehingga mengarah ke telinga bagian tengah.

Sedangkan untuk kelenjar kulit yang melapisi saluran telinga memiliki fungsi untuk melindungi saluran dengan cara merekatkan kotoran untuk menghindari serangga kecil yang bisa masuk ke dalam telinga serta bisa membantu mencegah infeksi di telinga. 

2. Telinga bagian tengah

Telinga bagian tengah ini memiliki fungsi untuk bisa menghasilkan getaran yang baik. Oleh karena itu, kedua sisi gendang telinga harus sama sehingga bisa menjaga tekanan di antara kedua sisi gendang telinga tersebut. Jadi telinga bagian ini bisa menjaga tekanan dan menjaga keseimbangan telinga.

3. Telinga bagian dalam

Bagian telinga yang ketiga adalah telinga bagian dalam. Telinga bagian dalam berfungsi untuk merubah sinyal saraf yang nantinya akan mengubah getaran dari telinga tengah menjadi sinyal saraf. Sinyal-sinyal inilah yang akan berjalan menuju otak di sepanjang saraf koklea dan dikenal sebagai saraf pendengaran.

Itulah cara kerja telinga saat menangkap bunyi. Saluran setengah lingkaran sendiri berfungsi untuk membantu Anda menyeimbangkan getaran tersebut, fungsi yang lainnya yaitu bisa menerjemahkan sinyal-sinyal lalu mengirimkan pesan ke otot- otot yang membantu Anda tetap seimbang. Saraf koklea sendiri memiliki fungsi untuk mengirimkan informasi suara ke otak juga membawa informasi  keseimbangan. Semoga bermanfaat.